Obesitas dan bagaimana Cara menangani Yang baik dan benar
photo credit :https://unsplash.com/@carlesrgm |
Obesitas masih sebagai penyakit yang populer di tengah warga . Sebuah penelitian memberitahuakn hampir 22 % rakyat global diprediksi mengalami obesitas pada 2045.
Dikatakan lagi bahwa satu berdasarkan delapan orang akan mengalami diabetes tipe-dua. Riset menurut New England Journal of Medicine memperkirakan, 10 persen berdasarkan populasi di dunia saat ini mengalami obesitas. Riset ini menampakan taraf obesitas meningkat dua kali lipat pada 73 negara.
Diet kemudian sebagai pilihan banyak orang buat mampu mengatasi obesitas & penyakit lainnya. Berbagai metode diet lalu bermunculan. Namun, apakah diet telah dilakukan menggunakan benar?
"Diet buat mengembalikan berat badan sebagai normal, boleh saja, tetapi wajib dilakukan dengan cara yg benar," ujar seorang ahli gizi, dr. Eva Kurniawati, M. Gizi, Sp. GK. Pada peluncuran Fat Loss Panel dari Prodia beberapa waktu kemudian pada Jakarta.
Menurut Eva, diet boleh saja asalkan dilakukan menggunakan sahih. Dan jelas yang berkurang adalah lemak.
Saat ini banyak orang menginginkan penurunan berat badan dalam saat yg cepat, proses yg instan, tanpa memperdulikan pengaruh bagi kesehatannya.
"Padahal tubuh tetap memerlukan komposisi makanan yang sehat seimbang. Dalam sehari kita perlu asupan karbohidrat, protein, vitamin berdasarkan sayuran dan buah-buahan," kata dia.
Terdapat beberapa penyebab seseorang mengalami obesitas. Diantaranya adalah faktor genetik/ keturunan, gaya hayati tidak sehat seperti pola makan yg nir seimbang.
Seperti tinggi kalori karena pengolahan yang mayoritas digoreng, tinggi karbohidrat sederhana seperti gula & tepung, tinggi kandungan garamnya, pula rendah serat, serta kurangnya aktivitas fisik.
"Hal yang mampu dilakukan merupakan memiliki niat buat berubah, memiliki pola hayati sehat, termasuk buat pola makan & pola kegiatan," kata beliau.
Eva mengungkapkan, ada 3 komponen dalam pola makan yg baik. Yaitu jadwal makan, pemilihan jenis makanan & pengolahannya, dan jumlah yang akan di konsumsi.
Lantaran itu pemeriksaan kondisi kesehatan dan pengaturan pola makan dan olahraga perlu dilakukan pada awal sebelum menjalani program penurunan berat badan.
"Lantaran setiap orang akan tidak sama kebutuhan pola makan dan olahraga," ujar Eva.
Fat Loss Panel sendiri merupakan acara yang terdiri berdasarkan beberapa inspeksi yg bisa melihat syarat kesehatan para penyandang obesitas. Nantinya akan dilakukan acara pemantauan & konsultasi yg didampingi oleh dokter seorang ahli gizi & seorang ahli kedokteran oleh raga berdasarkan Prodia Health Care.
"Setiap orang akan diatur masing-masing buat pola makan & pola olahraganya. Tidak hanya berat badan yang berkurang namun kita menjaga agar pasien tetap dalam syarat prima," ujar Direktur Business & Marketing Prodia, Indriyanti Rafi Sukmawati.